Laman

Minggu, 10 Januari 2010

Sampah bukan masalah

BAB I
PENDAHULUAN



A.Latar Belakang Masalah

Lingkungan yang asri adalah dambaan setiap orang. Lingkungan yang sehat adalah hak setiap insan. Semua orang mendamba lingkungan yang sehat, yang tidak tercemar. Namun kenyataannya yang terjadi sekarang berlainan. Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan jika tidak diimbangi dengan perilaku yang ramah lingkungan. Sampah ada dimana-mana, pencemaran tak dapat dihindarkan.untuk itu perlu adanya kesadaran akan pengelolaan sampah.

B.Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan sampah?
Darimanakah sampah berasal?
Apa saja jenis-jenis sampah?
Faktor apa yang mempengaruhi adanya sampah?
Dampak apa yang yang dapat ditimbulkan dari adanya sampah?
Bagaimana cara pemanfaatan sampah?
Bagaimana cara mengelola sampah?
Apa saja kendala dalam pengelolaan sampah?

C.Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian sampah.
Mengetahui sumber-sumber sampah.
Mengetahui jenis-jenis sampah.
Mengetahui penyebab adanya sampah.
Menetahui dampak dari timbulnya sampah.
Mengetahui cara memanfaatkan sampah.
Mengetahui kendala dalam mengelola sampah.


BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertian Sampah

Ketika kita ditanya tentang apa itu sampah, jawaban kita pasti akan bervariasi. Ada beberapa pengertian tentang sampah antara lain:
”Sampah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.”
”Sampah adalah zat-zat atau benda-benda tidak berfungsi atau tidak terpakai lagi baik yang berasal dari rumah-rumah maupun dari sisa-sisa proses industri.”
”Sampah adalah bagian dari suatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang.”
”Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau buangan.” (Kamus Istilah Lingkungan, 1994)
”Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996)
”Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.” (Tanjung,Dr. M. Sc.,1982)
”Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof, Ir, 1996)
”Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.” (DPU, 1990)
”Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari buangan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan.” (Tchobanoglous, Theiseen dan Eliassen, 1993)

B. Klasifikasi Sampah

1. Berdasarkan sumbernya:

a. Rumah Tangga
Biasanya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun atau halaman, dll.
b. Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami. Biasanya jerami ini dibakar atau dimanfaatkan sebagai pupuk. Untuk sampah bahan kimia, seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan.
c. Bangunan
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung bisa berupa bahan organik, misalnya: kayu, bambu, triplek dan bahan anorganik, misalnya: semen, pasir, batu bata, ubin, besi, baja, kaca, kaleng.
d. Perdagangan dan Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan terdiri dari kardus, plastik, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan.
Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintahan dan swasta, biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis, baterai, bahan kimia dari laboratorium, komputer rusak, dll.
e. Industri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia, serpihan atau potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik)

2. Berdasarkan jenisnya:

a. Garbage
Adalah sampah busuk hasil dari tumbuhan, memasak, obat-obatan, dan pengkonsumsian makanan. Sampah ini mudah membusuk karena aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian pengelolaannya menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan dan dalam pembuangannya. Di negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia sampah kebanyakan terdiri atas sampah jenis ini. Sampah jenis ini mudah terurai dengan sempurna menjadi zat-zat anorganik yang berguna bagi fotosintesa tumbuhan.
b. Rubbish
Adalah segala sampah tidak mudah busuk kecuali abu. Terdiri atas sampah yang mudah terbakar dan yang tidak mudah terbakar seperti kaleng, kertas, kaca, karton, kayu, potongan logam. Sampah ini apabila memungkinkan sebaiknya didaur ulang sehingga dapat bermanfaat kembali baik melalui suatu proses maupun secara langsung.
c. Ashes
Sampah jenis ini biasanya berupa debu atau abu hasil pembakaran., baik pembakaran bahan bakar maupun sampah. Sampah jenis ini dapat dimanfaatkan untuk mendatarkan tanah atau penimbunan. Selama tidak mengandung zat yang beracun, maka abu inipun tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat.
d. Sampah berbahaya
Adalah sampah yang karena jumlahnya atau konsentrasinya atau karena sifat kimiawi,fisika dan mikrobiologinya dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna atau menyebabkan penyakit yang tidak reversibel atau berpotensi menimbulkan bahaya sekarangmaupun di masa akan datang terhadap kesehatan lingkungan apabila tidak diolah, ditransport, disimpan dan dibuang dengan baik. Sampah seperti ini biasanya terdiri atas zat kimia organik maupun anorganik serta logam berat.


C. Faktor yang Mempengaruhi Sampah

Sampah, baik kualitas maupun kuantitasnya, sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain:
1. Jumlah penduduk. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Pengelolaan sampah juga berpacu dengan laju pertambahan penduduk.
2. Keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak jumlah perkapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnya pun semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk. Perubahan kualitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta kesadaran masyarakat akan persoalan sampah. Kenaikan kesejahteraan ini pun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan bangunan-bangunan, transportasi pun bertambah dan produk pertanian, industri dll akan bertambah dengan konsekuensi bertambahnya volume dan jenis sampah.
3. Kenajuan teknologi. Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam pula.
4. Gaya hidup. Gaya hidup yang semakin konsumtif akan meningkatkan jumlah sampah yang ada.


D. Dampak yang Ditimbulkan

1. Dampak Langsung
Efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan sampah tersebut. Misalnya, sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, yang karsinogenik, teratogenik dan lainnya.

2. Dampak Tidak Langsung
Dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Juga dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah.

E. Pengelolaan Sampah

1. Pemilahan
Kegiatan pemilahan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya mengurangi timbunan sampah yang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kegiatan ini dilakukan dengan memasukkan sampah ke dalam wadah berdasarkan jenisnya.
2. Pengumpulan
Sistem pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga yang saat ini dilakukan betdasarkan kondisi dan kultur masyarakat. Umumnya di kota-kota besar pengumpulan sampah dilakukan sebagai berikut:
Tiap rumah tangga menyediakan tempat atau wadah sampah tertutup yang dilapisi kantong plastik, untuk menampung sampah yang tidak dimanfaatkan. Pengumpulan dari pintu ke pintu, dilakukan atas swadaya masyarakat atau dilakukan petugas dinas kebersihan kota. Kemudian sampah dikumpulkan di tempat penampungan sementara.
3. Pengangkutan
Pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) dilakukan oleh dinas kebersihan. Pengangkutan sampah dilakukan dengan sistem pembagian lokasi, setiap truk pengangkut sampah mempunyai tugas di wilayah tertentu.
4. Pembuangan
Tempat pembuangan akhir (TPA) harus memenuhi persyaratan umum antara lain:
a. Sudah tercakup dalam tata ruang kota dan daerah.
b. Jenis tanah harus kedap air, sehingga mencegah tercemarinya air tanah.
c. Daerah yang tidak produktif untuk pertanian.
d. Digunakan minimal 5 sampai 10 tahun.
e. Tidak berpotensi mencemari sumber air.
f. Jarak dengan pusat pelayanan kurang lebih 10 km.
g. Merupakan daerah bebas banjir.
h. Tidak berlokasi di danau, sungan atau laut.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam upaya pembuangan sampah, antara lain:
a. Metode Open Dumping
Cara pembuangan yang umum dilakukan di Indonesia dan dilakukan secara sederhana dimana sampah dihamparkan di suatu tempat terbuka tanpa penutupan dan pengolahan. Cara ini tidak dianjurkan karena memiliki dampak negatif yang tinggi terhadap kesehatan lingkungan.
b. Metode Controlled Landfill
Sampah dihamparkan pada lokasi cekungan dan permukaannya diratakan serta ditutupi dengan tanah pada ketebalan tertentu yang dilakukan secara periodik. Cara ini bukan yang ideal namun untuk sat ini cocok diterapkan di Indonesia.
c. Metode Sanitary Landfill
Sampah diletakkan pada lokasi cekung, kemudian pada ketebalan tertentu ditimbung dengan tanah. Pada bagian atas timbunan tadi digunakan lagi untuk menimbun sampah lalu ditimbun lagi dengan tanah sehingga terbentuk lapisan-lapisan sampah dan tanah. bagian dasar konstruksi sanitary landfill dibuat lapisan kedap air yang dilengkapi dengan pipa pengumpul dan penyalur air lindi yang terbentuk dari proses penguraian sampah organik. Metode ini merupakan cara yang ideal namun memerlukan biaya investasi dan operasional yang tinggi.

F. Kendala Pengelolaan Sampah

1. Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami prsoalan persampahan.
2. Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan.
3. Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan.
4. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, air, menimbulkan turunnya harga tanah karena daerah yang turun kadar estetiknya, bau, dan memperbanyak populasi lalat dan tikus
5. Kegagalan dalam daur ulang ataupun pemanfaatan kembali barang bekas. Juga ketidak-mampuan orang memelihara barangnya, sehingga cepat rusak. Ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi sampah.
6. Semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah, selian tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan sampah, juga terjadi kompetisi yang semakin rumit akan penggunaan tanah.
7. Semakin banyaknya masyarakat yang berkeberatan bahwa daerahnya dipakai tempat pembuangan sampah.
8. Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
9. Sulitnya menyimpan sampah sementara yang cepat busuk, karena cuaca yang panas.
10. Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan.
11. Pembiayaan yang tidak memadai mengingat bahwa sampai saat ini kebanyakan sampah dikelola jawatan pemerintah.
12. Pengelolaan sampah di masa lalu dan saat ini kurang memperhatikan faktor non-teknis seperti partisipasi masyarakat dan penyuluhan tentang hidup sehat dan bersih.

G. Pemanfaatan Sampah

1. Pengomposan
a. Pengertian
Kompos adalah pupuk organik yang berasal dari smpah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan.
b. Manfaat Kompos
 Tanah
 Meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang pengakaran yang sehat.
 Memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akar.
 Meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah,
 Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanah akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanah untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
 Ekonomi
 Menghemat biaya transport dan penimbunan limbah.
 Mengurangi volume atau ukuran limbah.
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan aslinya.
 Lingkungan
 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
c. Cara Membuat Kompos
 Pisahkan sampah organik dan anorganik, sampah organik kemudian dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil.
 Campurkan sampah yang telah dipotong dengan bahan pengaktif kedalam wadah yang selalu mendapat suplai udara yang cukup.
 Sampah dibalik-balik setiap 2-3 hari sekali.
 Setelah 3 minggu akan terbentuk kompos.

2. Daur Ulang Sampah
a. Pengertian
Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak terpakai untuk menjadi produk lain.
b. Langkah-langkah
 Pemisahan
Pisahkan barang atau material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah. Pastikan barang atau material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih.
 Penyimpanan
Simpanlah barang atau material kering yang sudah dipisahkan tadi dimasukkan ke dalam boks atau kotak tertutup tergantung jenis barangnya.
 Pengiriman atau penjualan
Barang atau material yang terkumpul dijual ke pabrik, yang membutuhkan material tersebut sebagai bahan baku atau dijual kepada pemulung.
c. Material daur ulang
 Kertas; semua kertas dapat didaur ulang seperti kertas koran bekas, kardus,dll.
 Gelas; botol sirup, gelas, piring pecah dapat digunakan lagi untuk membuat gelas atau piring baru.
 Alumunium; kaleng bekas minuman ringan, panci bekas dapat dimanfaatkan kembali menjadi kaleng pengemas.
 Baja; baja bekas konstruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja.
 Plastik; plastik bekas seperti kantong plastik dipisahkan dengan plastik bekas botol. Plastik sebaiknya digunakan semaksimal mungkin karena tidak dapat diuraikan oleh alam.
 Barang-barang rumah tangga; material tidak terpakai seperti baju bekas, kursi rusak, mainan anak dll. Sebaiknya dihibahkan kepada orang yang dapat memperbaiki dan membutuhkan. Hal ini dapat mengurangi timbunan sampah.

3. Bioetanol
a. Manfaat
 Meningkatkan nilai oktan bensin
 Pembakaran menjadi lebih sempurna
 Lebih irit
 Mengurangi emisi gas rumah kaca
b. Pembuatan
 Pilihlah sampah yang mengandung zat gula seperti singkong, wortel, kubis.
 Potong-potong atau giling sampah menjadi sangat lembut
 Peras gilingan sampah tersebut
 Air perasan difermentasi dalam wadah tertutup dan diberi NPK, Urea dan ragi
 Kemudian didiamkan selama 8 hari
 Setelah 8 hari, cairan tadi didestilasi sampai menghasilkan bioetanol, cirinya bila dibakar menyala.

BAB III
PENUTUP



Sampah merupakan material yang biasa kita jumpai setiap hari. Dalam sampah sebenarnya tersimpan banyak energi. Jika kita mau mengelola sampah dengan serius dan benar maka sampah bukanlah masalah. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan dan mendatangkan penghasilan. Mengelola sampah sebenarnya tidaklah sulit. Melalui suatu pembiasaan menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus diawali sejak dini dimana dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk hidup bersih dan sehat. Karena masalah sampah ini merupakan masalah yang serius yang jika tidak segera ditangani tentu akan terus menimbulkan masalah yang berkepanjangan dan tidak akan ada habisnya. Untuk memulai sesuatu yang sudah biasanya dilakukan memang agak sulit tapi kalau tidak segera kita mulai kapan lagi dan tentunya sampah akan terus menjadi masalah. Masalah sampah tidak akan terpecahkan manakala tidak ada kerja sama yang baik antara manusia sebagai pribadi, masyarakat dan pemerintah.

Daftar Pustaka


Ehlers. Victor M dan Steel, Ernest W.1965. Municiple and Rural Sanitatoin. N.Y.: McGraw-Hill Book CO
Slamet, Juli Soemirat.2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Yogasara, Kusdinar.1993. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka
http://azwaruddin.blogspot.com/2008/05/pengertian-sampah.html
http://blogsampah.blogsome.com
http://bocah.org
http://e-dukasi.net
http://id.wikipedia.org/wiki/sampah
http://isroi.wordpress.com
http://wisnurecycledpaper.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar